Minggu, 13 September 2009

amin saja tidak cukup

setiap orang selalu ingin meendapatkan yang baik-baik. termasuk juga doa yang baik-baik. tidak ada seorangpun di muka bumi ini minta yang buruk-buruk. kecuali kalau yang buruk itu terasa baik baginya.
namun, kebiasaan orang iindonesia, kalau dibacakan doa, ia tak terlalu memperhatikannya dan hanya bilang amin-amin saja. siapa tau si pembaca doa itu mendoakannya diselipi dengan yang buruk-buruk.
makanya, kalau waktu dibacakan doa oleh seseorang, perhatikan apa yang ia ucapkan. jangan sampai ia mengucapkan yang buruk-buruk dan kita hanya "amin-amin" saja. ingatlah wahai saudaraaku, janganlah mengucapkan kata amin jikalau ada orang yang mendoakan keburukan. sebab, secara lesikal(menurut kamus) kata amin berarti "semoga terjadi". itu berarti setiap yang merekaa ucapkan kepada kita, tentang kebahagiaan, kesederhanaan, kemiskinan hingga kehancuran. akan terjadi pada kita karenna mengucapkan... amin.
yakinkah anda bahwa dengan doa seseorang dapat merubah hidupnya 180 derajat?
jikalau anda belum yaaaaakin, coba tanya deh pada orang-orang yang sukses dan berhasil merubah hidupnya. entah itu paklek bakso, pedagang es, ataupun pejabat-pejabat tinggi negara. mereka pasti akan menjawab dengan jawaban yang sama yaitu "dengan doa dan kerja keras"
itulah sebabnya, percuma saja orang yang banyak doa tapi ga' ada usaha. seakan-akan ga' niat hidup. mati aja dah lo!
itu tuh sama aja dengan seseorang anak yang diberikan sangu dari ibunya untuk dibelikan jajan. sedangkan anak itu hanya bilang mau jajan tapi ga' ada usaha unntuk membelinya. tercapai ga' keinginan si anak itu?
jadi saudara, ingatlah! ingatlah! walaupun doa itu adalah kekuatan terbesar, tapi usaha, tekad, dan kerja keras itulah yang menjadi tolak ukur berhasilnya sebuah doa.

0 tanggapan:

Posting Komentar

 
;